Mikrotransaksi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari industri game online frederickcitizen.com modern. Meskipun memberikan keuntungan finansial bagi pengembang, beberapa game mendapat kritik keras karena sistem mikrotransaksi yang dianggap tidak adil atau terlalu agresif. Berikut adalah beberapa game online dengan sistem mikrotransaksi paling kontroversial.
- Star Wars Battlefront II
Saat pertama kali dirilis pada tahun 2017, Star Wars Battlefront II mendapat kecaman karena sistem loot box yang dianggap sebagai pay-to-win. Pemain harus menghabiskan uang nyata untuk mendapatkan karakter ikonik seperti Darth Vader, yang seharusnya dapat diakses dengan bermain normal. Kontroversi ini memaksa EA untuk mengubah sistem progresi dalam game. - FIFA Ultimate Team (FUT)
Seri FIFA, terutama mode Ultimate Team, sering dikritik karena penggunaan loot box dalam bentuk “Packs”. Pemain harus membeli paket kartu yang berisi pemain secara acak, yang membuat banyak orang merasa seperti berjudi. Model ini menghasilkan miliaran dolar untuk EA setiap tahunnya, tetapi juga menimbulkan perdebatan tentang etika dalam game. - Genshin Impact
Sebagai game free-to-play, Genshin Impact menggunakan sistem gacha yang membuat pemain harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan karakter dan senjata langka. Meskipun banyak yang menikmati game ini, sistem gacha sering dikritik karena sifatnya yang acak dan membuat pemain menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan item tertentu. - Diablo Immortal
Blizzard menghadapi reaksi negatif besar setelah merilis Diablo Immortal, yang dinilai memiliki sistem mikrotransaksi yang sangat agresif. Pemain harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk meningkatkan karakter mereka secara signifikan, menciptakan kesenjangan antara pemain gratisan dan mereka yang membayar. - Apex Legends
Meskipun Apex Legends populer sebagai game battle royale free-to-play, harga item kosmetik dalam game ini sering kali dianggap terlalu mahal. Event-event dalam game sering kali memaksa pemain untuk membeli banyak loot box jika ingin mendapatkan item eksklusif, yang membuat banyak komunitas kecewa.
Kesimpulan
Mikrotransaksi dalam game online sering kali menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, mereka membantu pengembang mendapatkan pendapatan berkelanjutan, tetapi di sisi lain, mereka dapat merusak pengalaman bermain jika terlalu agresif atau tidak adil. Perdebatan mengenai etika mikrotransaksi kemungkinan akan terus berlanjut seiring berkembangnya industri game.